POSTULAT DE BROGLIE
Kelompok
5 :
1. Ocviona
Putri W. (210603110082)
2. Ilma
Nur Faida (210603110078)
3. Anggun
Nur Farida (210603110082)
4. Marsannada
(210603110098)
POSTULAT DE BROGLIE
Louis Victor Pierre Raymon de Broglie |
Sifat
gelombang dan partikel tidak dapat dilihat secara bersamaan. Sifat tersebut
bisa terlihat jelas tergantung pada perbandingan dari dimensi dengan panjang
gelombang de broglie serta dengan dimensi sesuatu yang berhubungan dengan hal
tersebut. Salah satu yang dapat menjelaskan teori tersebut yaitu terdapat pada
petir dan kilat. Dimana petir akan muncul didahului oleh kilat. Kilat merupakan
contoh dari penerapan sifat gelombang. Sedangkan petir merupakan sifat
partikel.[3]
De
Broglie menyempurnakan teori Max Plank (E = n h v) dan Einstein (E = m c2)
dimana Panjang gelombang dan frekuensi electromagnet berkaitan dengan momentum
linier dan energi foton. Kemudian De Brolie mengansumsikannya juga terhadap
segala partikel tidak untuk foton saja. Dimana didapatkan nilai Panjang
gelombang λ = h/p dan frekuensi (v) = E/h.[4]
Menurut
De Broglie setiap partikel memiliki energi (E) yang bergerak dengan momentum
karena terdapat disosiasi gelombang. Gelombang tersebut disebut sebagai
gelombang materi. Dan dari hipotesis De
Broglie menyimpulkan bawasannya (P) = h/λ. Hipotesis tersebut dianggap sebagai
pernyataan yang terlalu berani karena tidak ada bukti ekperimental dan terlihat
terlalu alami.[5]
Hingga tersebut menjadikan Davidsson dan Garmer untuk melakukan eksperimen dengan
menembakkan electron dari celah ganda untuk membuktikan pernyataan tersebut.
Kemudian eksperimen tersebut menimbulkan pola gelap terang seperti pada cahaya
dan menjadikan bahwa partikel di dalamnya mempunyai sifat sebagai gelombang.
eksperimen celah ganda |
Selain itu De Broglie menemukan interprestasi kuantisasi momentum sudut Bohr dengan teori gelombannya. Pada kuantisasi momentum sudut dan gelombang De Broglie, orbit electron akan stabil hanya jika dia mengandung kelipatan bulat dari panjang gelombang electron. Hal tersebut dapat dituliskan:
dimana n = 1,2,3,4….
Selanjutnya,
gelombang juga biasanya di deskripsikan menggunakan besaran frekuensi sudut (ω)
dan bilangan gelombang k. Hal itu dapat diawali dari rumusan Planck-Einstein
yaitu:[6]
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati,
N. D. (2018). ANALISIS PERSAMAAN LOUIS DE BROGLIE MENGENAI PARTIKEL SEBAGAI
GELOMBANG (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
Krane,Kenneth. 1992. Fisika Modern. Jakarta:
UI-Press
Nurlina, dan Bancong, Hartono. 2020. Fisika Kuantum
Untuk Pemula. Makassar: LPP UNISMUH
Sinaga, P. FISIKA III. Bandung: Jurusan
Pendidikan Fisika FP MIPA UPI, http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/196204261987031-PARLINDUNGAN_SINAGA/Buku_FISIKA_IIIx.pdf
diakses pada 28 September 2022 pukul 11.31.
Thornton,
Stephen T., dan Rex, Andrew. 2013. Modern Physics for Scientist and
Engineers. Boston: CENGAGE Learning.
[1] Thornton, Stephen T., dan Rex,
Andrew. 2013. Modern Physics for Scientist and Engineers. Boston:
CENGAGE Learning.
[2] Krane,Kenneth.
1992. Fisika Modern. Jakarta: UI-Press
[3] Ambarwati, N. D. (2018). ANALISIS
PERSAMAAN LOUIS DE BROGLIE MENGENAI PARTIKEL SEBAGAI GELOMBANG (Doctoral
dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
[4] Nurlina,
dan Bancong, Hartono. 2020. Fisika Kuantum Untuk Pemula. Makassar: LPP
UNISMUH
[5] Sinaga, P. FISIKA
III. Bandung: Jurusan Pendidikan Fisika FP MIPA UPI, http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/196204261987031-PARLINDUNGAN_SINAGA/Buku_FISIKA_IIIx.pdf
diakses pada 28 September 2022 pukul 11.31.
[6] Nurlina,
dan Bancong, Hartono. 2020. Fisika Kuantum Untuk Pemula. Makassar: LPP
UNISMUH
Komentar
Posting Komentar